Angkatan 2017 Memilih 'Serdadu Lokajaya' Sebagai Nama Lintasnya

Pembentukan nama lintas 2017

Seperti biasa, UIN Sunan Kalijaga setiap tahunnya selalu melahirkan generasi gerakan yang akrab disapa dengan aktivis mahasiswa.

Seperti yang terjadi pada hari ini (03/03), bertempat di halaman Gedung Multi Purpose. Berlangsung pembentukan nama lintas kader dari tiap-tiap rayon dibawah naungan PMII Pondok Sahabat angkatan 2017 yang dipimpin langsung oleh pengurus komisariat.

Ada sekian banyak nama yang diusulkan, diantaranya: Laskar Hisbullah diusulkan oleh korp Paramartha, Fakultas Syariah dan Hukum. Serta korp Batara, Fakultas Dakwah; Serdadu Lokajaya diusulkan oleh korp Dinamit, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan; Gapura diusulkan oleh korp Janaka, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora; Rantai Buana diusulkan oleh korp Golden, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam; Asta Mahesa diusulkan oleh korp Arjuna, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya; Garda Perjuangan diusulkan oleh Panglima Pembebasan, Fakultas Ushuluddin.

Perseteruan dalam pemilihan adalah hal yang wajar, keyakinan pada sebuah nama menjadi hal yang subtil bahwa itulah cerminan dari sejatinya kita. Dari nama-nama yang diusulkan itu melahirkan sebuah kesepakatan bersama bahwa pemilihan dilakukan dengan sistem voting. Hingga terpilihlah nama Serdadu Lokajaya sebagai nama lintas angkatan 2017.

Pembentukan nama lintas 2017

Nama yang diusulkan oleh korp Dinamit itu mempunyai makna filosofis bahwa gerakan mahasiswa harus sesuai dengan kultur dan tantangan pada zamannya.

Serdadu yang berarti pasukan perang. Sedangkan Lokajaya adalah nama lain dari Sunan Kalijaga, saat sebelum berguru pada Sunan Bonang.

Perpaduan antara satu kata (baca: serdadu) dan satu nama (baca: Lokajaya) menjadikan sebuah keistimewaan tak terhingga, khususnya bagai para mahasiswa yang aliran darah mudanya masih hangat dan sangat deras mengalir.

Sebab, jika -meminjam bahasanya Soekarno- "Revolusi belum selesai." Adalah suatu peringatan pada kita golongan muda untuk memberantas golongan tua yang mengacau. (Soe Hok Gie). Karena, masa depan sebuah bangsa bergantung sama tersedianya generasi muda yang bermutu.

Reporter: Rz. warits Abd