Safari Lintas Garda Nusantara ke Rayon Ashram Bangsa
Thursday, January 18, 2018
2 Comments
![]() |
Gambar oleh crew Ashrambangsanews |
Bulan Januari terpilih menjadi salah satu
sebagian catatan yang akan ditorehkan oleh Lintas Garda Nusantara. Karena, pada
bulan itu, kebetulan dengan batas akhir kepengurusan komisariat angkatan 2013
(Lintas Galaksi). Sesuai dengan tata tertib dan kultur yang ada, maka Lintas Garda
Nusantaralah yang berhak meneruskan kepemimpinan.
Untuk menambah bekal pengalaman
berorganisasi dan menyempurnakan itikad baik mereka, pada tanggal 16 Januari
2017, bertempat di Rayon Ashram Bangsa, Miliran, RT/RW 05/02 No. 253, Muja Muju, Umbulharjo, tidak kurang dari dua puluh orang perwakilan dari setiap Korp, lintas
Garda Nusantara menggelar kunjungan ke rayon-rayon. Kebetulan yang menjadi
pilihan pertama adalah Rayon Ashram Bangsa, Fakultas Syariah dan Hukum.
Obrolan dibuka oleh saudara Rofiqi, demisioner ketua Rayon Fakultas Saintek. Beliau menyampaikan pertemuan yang digelar itu
merupakan sebuah program terencana lintas untuk menghadapi Rapat Tahunan
Komisariat (RTK). Bukan hanya sebatas kampanye, tapi juga refleksi serta meminta masukan kepada pengurus
Rayon Ashram Bangsa. Karena, selama ini, komisariat yang diketahui oleh warga
kebanyakan hanyalah sebatas nama untuk legalitas organiasi saja. Sementara
bukti kongkrit dan arah tujuannya sesuai dengan visi dan misi organisasi masih
suram dibaca.
"Saya berharap, kepengurusan
selanjutnya bisa menutupi celah yang
lalu dengan cara memperbaiki komunikasi dan menghapus stigma negatif
organiasi yang selama ini menjadi buah bibir mahasiswa" ujar Azka Nufuz,
ketua Rayon Ashram Bangsa.
Harapan itu disambut baik oleh dua calon
kandidat (sementara), saudara Syauqi Fath dari Rayon Fakultas Adab dan Wahyu Jawadul Ilhami dari Rayon Fakultas
Febi. Jawaban mereka pun nyaris sama, sebab kedua-duanya sama-sama berangkat
atas nama Rayon dan juga keluarga besar Lintas Garda Nusantara.
"Mengembangkan komisariat merupakan
impian kita semua, membangun komunikasi pada setiap rayon dan komisariat lain
yang ada di Jogja sudah menjadi catatan dalam buku besar kami" jawab
mereka.
Kemudian dari pada itu, diujung pertemuan
yang cukup memuaskan, dari pojok tenggara, terdengar suara yang menyadarkan
bahwa Maghrib sudah dipangkuan, "Siapa yang bisa menjamin pemimpin itu
baik atau buruk? Kalau bukan kita yang mempercayainya" tegasnya.
Reporter: Rz. warits Abd
Reporter: Rz. warits Abd
Good
ReplyDeleteTerimaksih
Delete