HARAPAN BARU: REKTOR BARU SISTEM JAMAN BATU

Sumber gambar: stpi-binainsanmulia.ac.id


Pengisian Kartu Rencana Studi atau yang sudah tidak asing bagi mahasiswa, KRS. Pengisian ini dari tahun ke tahun di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tidak mengalami peningkatan yang signifikan dan penyediaan sistem dirasa kurang maksimal (serius). Begitu banyak dari kalangan mahasiswa yang berkeluh kesah akan hal ini.

Agus, mahasiswa yang terbilang ekonomi elit ia mengeluhkan keadaan sistem pengisian KRS. Ia sudah mematuhi semua prosedur dan peraturan yang tercantum dalam Sistem Informasi Akademik (SIA), akan tetapi hal tersebut sia-sia. Padahal ia sudah duduk manis sebelum jam 8.00 dibekali elektronik canggih, menurutnya supaya tidak ada kendala dan lemot.

“Heran deh, katanya Kampus Terbaik tapi kok tetep aja kek gini. Setiap pengisian KRS selalu aja terulang seperti ini, kemarin per fakultas sekarang se universitas. Tak kira kuota atau elektronik ku yang kurang canggih ternyata kampusnya emang kek gini. Hedeuh!,” keluh Agus.

Pengisian KRS seringkali mengalami perubahan, pernah digilir (jadwal) per fakultas dan sekarang serentak se universitas. Entah alasan dan dasar apa yang mereka pakai. Ada dua alasan yang paling mendekati: Pertama, per fakultas supaya pengisian mudah dan lebih efesien mengingat jumlah peminat Kampus Terbaik penghuninya sangat banyak. Kedua, dilaksanakan secara serentak. Awalnya sudah pesimis dengan tindakan ini, tapi karena sudah dipupuk dengan sam’an wa tha’atan dan notabenenya mahasiswa agamis, pesimis itu hilang dan menjadi sebuah angan-angan. Angan-angan mengambarkan dengan sebuah elektronik dan sistem canggih sehingga tidak diperlukan lagi per fakultas, harus se universitas. Angan-angan tersebut berubah menjadi sebuah penyesalan terbukti setelah awal percobaan.

Agus berharap kedepannya UIN Suka dapat mengimplementasikan dengan serius elektronik dan sistem sesuai dengan konsep integrasi interkoneksi sebagaimana mereka anut. Agus beranggapan interkoneksi bukan hanya ditandai dengan jalan penghubung antara kampus timur (ilmu agama) dengan kampus barat (ilmu umum), akan tetapi elektronik serta sistem canggih juga menjadi bukti bahwa sudah interkoneksi dan benar-benar Kampus Terbaik. Rektor baru harus dengan semangat dan inovasi baru, bukankah seperti itu? Kalau masih sama tidak ada perubahan dan harapan, apa gunanya? Kepada siapa mengharap?

Semoga prasangka Agus salah,


Penulis: Kader Ashram Bangsa

0 Response to "HARAPAN BARU: REKTOR BARU SISTEM JAMAN BATU"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel