DISAHABATKAN OLEH ORGANISASI DIPISAHKAN OLEH VISI MISI

 

Sumber gambar: Pixabay.com


Sebagai makhluk sosial zoon politicon, persahabatan adalah ruh penting dari kehidupan yang mengikat dengan orang yang berbeda dan memberi kita kesempatan untuk saling mengenal dengan lebih baik. Menurut kamus, persahabatan didefinisikan sebagai perasaaan kasih sayang yang dalam dan hubungan emosional atau intelektual dengan seseorang. Tentunya butuh waktu, usaha, dan dedikasi untuk membangun persahabatan, saling memahami dan merangkul satu sama lain. Persahabatan memperkuat kemampuan kita untuk mengatasi hambatan, rintangan dan benturan untuk mencapai keberhasilan serta saling memberikan dukungan tanpa syarat.

Kita bisa melihat tanda-tanda persahabatan ketika seseorang menunjukkan empati, simpati, dukungan serta merangkul satu sama lain tatkala duka maupun suka. Sebaliknya, ketika seseorang tidak memiliki pemahaman antara satu dengan yang lain, secara stap by stap akan dapat menyebabkan putusnya tali persahabatan.

Aristoteles pernah menyatakan bahwa secara garis besar ada tiga jenis persahabatan: persahabatan karena kegunaan, persahabatan karena kesenangan, dan persahabatan yang kita sering sebut sebagai persahabatan yang utuh, atau persahabatan yang bijak. Persahabatan karena kegunaan, jenis yang paling rendah dan terhina, tercipta saat dua atau lebih orang bersatu karena adanya ikatan yang saling menguntungkan. Masing-masing percaya bahwa yang lain bisa membantu dan merangkul untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Persahabatan tersebut tentu akan permanen sepanjang manfaat itu dipercaya terus berlanjut. Ini lah persahabatan yang sering kita jumpai dalam situasi-situasi organisasi, konon katanya berkumpul dan memiliki tujuan bersama yang menyatukan teman-teman adalah semacam pertukaran kegunaan.

Oleh karena itu, rasanya penting sekali untuk memaku kepercayaan, berbagi nilai dan saling mengenali. Untuk mempertahankan persahabatan yang kuat seseorang tidak boleh membesar-besarkan tentang apa yang dapat dilakukan teman sebaya terhadap kita. Ketahuilah, tidak ada cara yang ampuh untuk mengetahui kemunafikan persahabatan selain medan perpolitikan. Kita perlu belajar cara membedakan antara persahabatan yang nyata dan palsu.

Diperlukan sejumlah besar kerendahan hati untuk mengenali bahwa berbagai hal tidak selalu seperti penampilannya, dan bahwa orang lain terkadang bisa membantu membuka ilusi permukaan yang mengelabui dan menipu kita. Ini mengandung makna bahwa tidak semua orang dapat kita jadikan sahabat. Misalnya saja, kita sudah tulus menganggap si Agus sebagai sahabat, tetapi belum tentu si Agus juga demikian terhadap kita. Mungkin saja ia tidak pernah menganggap kita sebagai sahabatnya, datang ketika butuh atau diundang pada saat sekiranya dibutuhkan, lebih baik daripada diperbudak.

Kita tidak pernah mendiskusikan apa itu persahabatan, dan kita tidak pernah menampilkan satu pun karakter sebagai orang yang sangat filosofis mengenai sifat dan peran persahabatan dalam hidup kita, tetapi kita hanya membicarakan pentingnya persahabatan. Ada beberapa hal di dalam hidup yang lebih baik ditunjukkan daripada dibicarakan.

Kehadiran sahabat memang sangat berharga untuk kehidupan disetiap orang. Karena dengannya dapat membantu dalam menghadapi masalah, menjawab tantangan dan rintangan serta saling memotivasi dalam kehidupan. Tak terkecuali dalam sebuah organisasi, persahabatan bukanlah hal yang enak untuk disemboyankan tanpa disertai dengan tindakan yang konkrit.

Sahabat Seperti Apa?

Mungkin kita sering bertanya, apa arti sahabat sebenarnya? Aristoteles pernah mengatakan bahwa sahabat adalah jiwa yang tinggal dalam dua tubuh. Dengan kata lain, sahabat adalah teman bagi jiwa kita. Persahabatan yang baik tentunya dimulai dari kesadaran yang murni untuk menghargai dan menolong satu sama lain. Persahabatan yang buruk sering kita definisikan sebagai pertemanan antara perampok dan pencuri yang saling bertemu. Persahabatan mereka tentunya bersifat sementara dan dibangun atas pondasi kepentingan yang juga bersifat sementara. Selama pondasi kepentingan itu masih berdiri kokoh yakni bisa terpenuhi satu sama lain, mereka akan bersahabat. Namun, ketika pondasi kepentingan sudah rapuh tidak bisa memenuhi satu sama lain mereka akan buyar, bercerai, saling meninggalkan dan mencari orang lain. Itulah persahabatan yang buruk.

Setidaknya tidak seburuk dan sebangsat persahabatan posisi yang akan meninggalkan, tatkala tidak lagi memiliki sesuatu yang menguntungkan baginya atau setidaknya yang saling menguntungkan. Lantas mengapa demikian? Saya rasa alasannya sederhana, mereka berpikir untuk bersahabat dengan orang yang mungkin menggantikan posisi atau dengan orang yang memiliki sesuatu yang tidak lagi you miliki.

Bagaimana dengan sahabat palsu? Tentunya berbeda dengan sahabat posisi yang masih mau membangun hubungan selama memiliki sesuatu yang mereka butuhkan atau setidaknya mereka tetap aman dengan status atau posisi mereka karena persahabatan yang mereka jalin, sahabat palsu justru berpikir untuk memanfaatkan posisimu serta apa yang you miliki untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka. Mereka berpura-pura bersahabat sambil menunggu momen yang tepat untuk menikung ditengah jalan. Mengapa demikian? Tentunya saya menjawab, pola pikir atau paradigma yang mereka pakai adalah jika you menang berarti mereka kalah, atau setidaknya ada pihak yang kalah. Mereka biasanya berpikir hitam putih. Sahabat seperti ini biasanya senang melihat you susah dan susah melihat you senang.

“Engkau bertanya kepadaku, “Apa yang engkau mau?”

Aku hanya bisa bertanya balik kepadamu, “Apa sesungguhnya yang bisa engkau persembahkan untuk sahabatmu ini?”

Segala hal yang you baca ini adalah hasil dari sebuah logika mistika. Bila apa yang saya tulis ada yang bertentangan dengan sudut pandangmu, maka sadarilah bahwa kisah yang kita alami dalam hidup ini berbeda dan apabila bermanfaat serta menyadarkan you pada suatu hal yang berbeda, maka ber-Alfatihah-lah kepada Mahbub Junaidi sebagai bentuk terimakasih dan bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kesempatan sehingga saya dapat menuliskan dalam coretan gila ini.

Saya ucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman yang telah membimbingku dalam menjalani kehidupan ini. Semua kisah yang teman-teman berikan telah menjadikanku pribadi yang mampu bersikap biasa.

“Usia dusta lebih pendek dari keinginan untuk berdusta.”

Maaf jika aku egois dalam kehidupanku, ini jalan yang aku pilih.

Komunal ?


Penulis: Kader Asrham Bangsa



0 Response to "DISAHABATKAN OLEH ORGANISASI DIPISAHKAN OLEH VISI MISI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel