Tantangan Debat Terbuka: Calon Rektor Uin Sunan Kalijaga, Beranikah!!

Sumber gambar: Perludem

Ditengah bisingnya hampir seluruh kampus PTN di Indonesia yang berkeluh kesah mengenai mahalnya biaya pendidikan di perguruan tinggi Negeri. aksi terjadi dimana-mana, mereka menuntut bahkan mengecam para pimpinan kampus (Rektor) supaya memberikan klarifikasi agar tidak semena-mena dalam membebankan biaya kuliah kepada mahasiswa dan calon mahasiswa kampusnya, begitupun yang terjadi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, kampus yang katanya dikenal murah dan ramah orang yang tidak mampu. Namun nyatanya saat ini, sama saja seperti kampus lainnya.

Merespon terkait hal itu, pada tanggal 8 Mei 2024, Mahasiswa UIN Sunan kalijaga yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Universitas (KBMU) menggelar Mimbar mahasiswa, aksi ini dilakukan dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional (hardiknas) dan sebagai bentuk kampanye atas mahalnya biaya pendidikan.

Dalam hal ini rektor lah yang semestinya bertanggung jawab atas mahalnya biaya pendidikan. Di UIN Sunan Kalijaga, dalam proses pengambilan kebijakan UKT, kampus mengajukan kepada Kementrian Agama yang kemudian keluar surat Keputusan Menteri Agama (KMA). Dalam proses ini tidak ada keterlibatan mahasiswa sama sekali, artinya jajaran rektorat sangat tertutup dalam hal ini. Itu adalah salah satu contoh tidak transparannya rektor kepada publik.

Belum selesai dengan persoalan UKT, pada saat ini UIN Sunan Kalijaga sedang melangsungkan proses transisi rektor, akan tetapi mengacu kepada PMA no. 17 tahun 2021 yang mana rektor ditunjuk langsung oleh Kemenag, artinya dalam pelaksanaan transisi ini tidak memakai asas demokratis. Sehingga proses ini tidak menunjukkan meritokrasi dalam kriteria pilihannya, tetapi nepotisme.

Sebuah semangat baru mewarnai kampus ketika Dewan eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sunan Kalijaga mengeluarkan tantangan yang berani yakni, sebuah dialog terbuka bagi bakal calon rektor. Di tengah sorotan publik yang terus-menerus terhadap transparansi dan partisipasi dalam proses pemilihan rektor, langkah ini dianggap sebagai langkah progresif yang memperkuat inti demokrasi di lingkungan akademik.

Dengan berani dan tegas, DEMA UIN Sunan Kalijaga menyuarakan kebutuhan akan wadah di mana setiap bakal calon rektor dapat secara terbuka berbicara tentang visi, misi, dan rencana kerja mereka kepada seluruh komunitas kampus. Tidak sekadar sebagai panggung kampanye, dialog ini dipandang sebagai kesempatan berharga bagi mahasiswa, dosen, staf dan alumni untuk menggali lebih dalam gagasan, pemikiran, dan komitmen calon rektor terhadap kemajuan institusi.

Kehadiran dialog terbuka bukan hanya untuk memenuhi formalitas, tetapi juga sebagai upaya konkret untuk memberikan ruang kepada seluruh komunitas kampus dalam mengevaluasi dan memilih pemimpin akademik mereka. Dengan memperluas akses informasi dan mendorong dialog antara calon rektor dan pemilih potensial, DEMA UIN Sunan Kalijaga meyakini bahwa proses pemilihan akan lebih demokratis, bermakna, dan sesuai dengan kepentingan bersama.

Bagi DEMA, langkah ini bukan sekadar tuntutan, tetapi juga tanggung jawab untuk mengawal integritas dan kualitas dari proses pemilihan rektor. Ini adalah langkah maju dalam meneguhkan peran mahasiswa dalam pembentukan masa depan perguruan tinggi, serta memastikan bahwa kepentingan seluruh anggota komunitas kampus dihormati dan diwakili dengan baik.

Dalam suasana penuh semangat dan harapan, dialog terbuka menjadi cerminan dari semangat kolaborasi, transparansi, dan demokrasi yang menjadi landasan dari sebuah perguruan tinggi yang dinamis dan berkembang. Dengan langkah-langkah seperti ini, DEMA memberikan bukti nyata bahwa kekuatan perubahan ada di tangan mereka yang berani menantang status quo demi masa depan yang lebih baik.

Harapan besar kampus berada dipundak para calon rektor, maka dari itu dengan segala hormat kami meminta kepada calon rektor untuk hadir dalam dialog terbuka yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Siapkan gagasanmu!!!

Penulis: Kajian Strategis Dema-U Uin Suka

Redaktur: Hoirul Anam


0 Response to "Tantangan Debat Terbuka: Calon Rektor Uin Sunan Kalijaga, Beranikah!!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel