Karang Kebingungan | Puisi Muhammad Muhsin Asrori
Pexels |
Aku bukanlah
“Engkau”
Dan Aku bukanlah
“Dia”
Aku bukanlah
namaku tetapi Aku adalah Aku
Tapi entah mengapa
Aku dilanda kebingungan dengan diriku sendiri
Apakah selama ini
hanya peng-Aku-an ataukah memang Aku telah mengetahui siapa sejatinya yang
bersemayam di dalam diriku
Tuhan……
Lantas kemanakah
langkahku? Kemanakah arah yang harus aku jalani?
Sedang Aku sendiri
tidak pernah mengenal siapa sebenarnya diriku
Terkadang Aku
sempat berfikir, akankah Aku sudah mengenal Tuhan? Tuhan yang menciptakan
segenggam kasih sayang sebagai suatu pemberian-Nya terhadapku
Akankah aku memang
tahu apa yang telah Tuhan berikan?
Tuhan……
Lalu pantaskah Aku
memuji mu? sedang Aku tak begitu mengenal Tuhanku
Sejenak memanglah lontaran
perkataanku berlayar di atas laut keangkuhan seakan-akan diriku tak bersyukur
atas segala nikmat dan karunia yang engkau berikan
Namun perlulah
Engkau ketahui Tuhan bahwa saat ini karang kebingungan menghantamku
habis-habisan tanpa belas kasihan terhadapku
Tuhan……
Tunjukkanlah kepadaku
apa yang engkau sebut sebagai Sirathal Mustaqim
Sirathal Mustaqim
yang menjanjikan jalan lurus dan penuh kebenaran
Aku ingin melintasi
jalan itu dengan rasa sadar, rasa tanpa pengaruh diriku ataupun diri
orang-orang
Mungkin dengan
begitu aku dapat terbangun Tuhan, dari rasa bingung yang melanda lalu membiusku
kepada keterlenaan
Pada akhirnya aku
akan meniti jalan lurusmu Tuhan dengan kesadaran penuh atas diriku
Tuhan……
Ampunilah Aku dengan
segala ringkihan keluh kesah layaknya seekor keledai yang sedang dahaga di
tengah perjalanan.
Kopas, 08
Oktober 2022
Penulis: Muhammad
Muhsin Asrori
0 Response to "Karang Kebingungan | Puisi Muhammad Muhsin Asrori"
Post a Comment